Menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024, media sosial kembali diramaikan dengan video lama Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap Anies Baswedan. Video ini mengingatkan publik pada pidato Anies saat baru terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017, yang menurut Ahok telah memicu perpecahan.
Ahok mengaku masih mengingat dengan jelas pidato Anies yang menyinggung soal “pribumi” setelah ia dilantik sebagai gubernur. Dalam pidato tersebut, Anies berkata, “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telur, ayam yang mengerami. Itik yang bertelur, ayam yang mengerami.” Pernyataan ini dianggap Ahok sebagai upaya memecah belah masyarakat berdasarkan sentimen etnis.
Pilgub DKI Jakarta 2017 memang menjadi salah satu kontestasi politik paling panas dalam sejarah pemilihan kepala daerah di Indonesia. Anies Baswedan akhirnya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, sementara Ahok harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk isu penistaan agama yang membuatnya kalah dalam pemilihan.
Enam tahun berlalu sejak Pilgub tersebut, namun Ahok mengaku masih tidak bisa melupakan pidato Anies yang dianggapnya tidak mencerminkan sikap seorang negarawan. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Merry Riana, Ahok mengatakan, “Bagi saya, Anies sangat tidak negarawan. Dia menang, saya beri ucapan selamat, soalnya kamu menang atas seizin Tuhan kok.”
Sikap Ahok ini menunjukkan bahwa perbedaan pandangan politik di Indonesia sering kali bisa membawa dampak panjang. Kendati demikian, suasana politik yang panas menjelang Pilgub Jakarta 2024 ini diharapkan dapat berlangsung dengan lebih damai dan mengedepankan kepentingan masyarakat Jakarta secara keseluruhan. Masyarakat diharapkan bisa belajar dari masa lalu untuk menciptakan iklim politik yang lebih sehat dan bersatu demi kemajuan bersama.